Sabtu, 10 Oktober 2015

Peran Pranata-Pranata Sosial Dalam Menerapkan Aturan Sosial Dan Mengendalikan Perilaku Menyimpang




1. Pengertian Pranata Sosial Atau Institusi Sosial
Pranata sosial adalah suatu sistem norma yang mengatur segala tindakan
manusia untuk memenuhi kebutuhan pokoknya dalam hidup bermasyarakat.
Sistem norma, yaitu sejumlah ketentuan sosial atau pedoman perilaku yang
pantas, yang menjadi kesepakatan semua anggota masyarakat untuk
dipegang dan dijadikan pedoman untuk mengatur kehidupan bersama.
Apa perbedaan institusi negara dengan institut?
Institusi adalah sistem norma atau ketentuan yang ada, sedangkan institut
adalah wujud nyata/konkret dari norma-norma itu. Misalnya, sebuah
keluarga yang dibangun oleh sepasang suami istri tentu mempunyai
aturan dan norma tertentu. Masyarakat memiliki aturan tersendiri
bagaimana seorang lelaki meminang sampai dengan mengadakan pesta
pernikahan. Semua ketentuan dan norma itulah yang dinamakan dengan
pranata, sedangkan keluarga yang terbentuk itu dinamakan dengan lembaga.
Lembaga juga disebut dengan asosiasi.
130

Pranata adalah seperangkat ketentuan yang berkisar sekitar kegiatan
atau kebutuhan sosial tertentu. Atau dapat dikatakan pranata merupakan
prosedur atau tata cara yang sudah diciptakan untuk mengatur hubungan
antarmanusia yang bergabung dalam suatu kelompok masyarakat yang
disebut sosial.
2. Ciri-Ciri Pranata dan Fungsi Pranata
Sebuah komunitas di mana manusia tinggal bersama membutuhkan
pranata demi tujuan keteraturan. Semakin kompleks kehidupan
masyarakat semakin kompleks pula pranata yang dibutuhkan atau yang
dihasilkan guna pemenuhan kebutuhan pokoknya dalam hidup bersama.
Pranata berjalan seiring dengan semakin majunya masyarakat.
Ciri-ciri pranata sebagai berikut.
a. Pranata secara khusus terwujud dalam asosiasi.
b. Segala kegiatan manusia yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan,
selalu berkaitan dengan pranata sebagai pengaturannya dan asosiasi
sebagai kumpulan orang-orangnya.
c. Suatu institusi sosial, memiliki suatu tradisi baik tertulis ataupun
tak tertulis, yang merumuskan tujuan, tata tertib, dan lain-lain.
d. Lambang-lambang biasanya juga adalah ciri yang khas dari institusi
sosial. Lambang-lambang itu secara simbolis menggambarkan
tujuan dan fungsi institusi yang bersangkutan. Sebagai contoh, kesatuan-
kesatuan universitas, akademi, dan lain-lainnya masing-masing
mempunyai lambang yang berbeda.
e. Institusi sosial memiliki alat-alat perlengkapan yang digunakan untuk
mencapai tujuannya, misalnya bangunan, peralatan, mesin-mesin.
Bentuk serta penggunaan alat-alat itu, biasanya berbeda beda antara satu
masyarakat dengan masyarakat lainnya.
Fungsi pranata atau fungsi institusi sosial sebagai berikut.
a. Dengan institusi tersusun atas objek-objek budaya materiil, pola-pola
khusus tingkah laku, peranan dan harapan, seperangkat sikap, dan
lain-lain.
b. Dengan institusi memberikan petunjuk untuk mengadakan sosial kontrol
terhadap tingkah laku para anggota masyarakat.
c. Dengan institusi, melalui sistem nilai dan pola tingkah laku serta sistem
sanksi dalam kontrol sosial, memiliki pengaruh pada keutuhan
dari institusi itu.
d. Dengan institusi dapat memberikan pedoman tingkah laku bagi
anggota-anggota dalam menghadapi masalah-masalah dalam
masyarakat.

131
e. Dengan institusi dapat menyiapkan para anggota berpartisipasi secara
aktif dalam peranan-peranan yang ditentukannya.
f. Dengan institusi berfungsi mewujudkan beberapa kebutuhan utama
manusia, seperti untuk pakaian, makanan, peralatan, dan lain-lain.
Karena adanya bermacam-macam kegiatan dan kebutuhan sosial maka terdapat
berbagai pranata pada bermacam-macam bidang kehidupan. Telah dijelaskan bahwa
wujud konkret dari pranata adalah asosiasi. Yang dimaksud asosiasi (association)
adalah suatu grup yang diorganisir secara sadar untuk mengejar suatu
kepentingan tertentu. Jadi, asosiasi adalah suatu perangkat untuk mencapai
tujuan.
Di dalam mencapai tujuannya, manusia dapat menempuh 3 cara, yaitu
sebagai berikut.
a. Mereka mengejar tujuan itu dengan cara berkonflik dengan yang lain.
Cara ini bila tidak disalurkan dengan peraturan yang keras akan sangat
membahayakan kehidupan masyarakat itu sendiri.
b. Mereka dapat bertindak sendiri secara bebas. Masing-masing mengikuti
caranya sendiri tanpa memikirkan orang lain, tetapi tindakan asosiasi
ini hanya sedikit kemungkinannya pada masyarakat. Oleh karena
itu, manusia yang satu hidup bersama-sama manusia lain.
c. Manusia dapat mencapai tujuannya secara bersama-sama atas dasar
kerja sama. Misalnya adat kebiasaan pada masyarakat tani, di mana
orang menolong tetangga di waktu panen.
Suatu grup mungkin juga mengorganisasikan dirinya secara sadar dan
terang-terangan untuk mengejar kepentingan bersama. Kalau hal ini terjadi
pengorganisasian diri secara sadar maka lahirlah asosiasi. Tujuan seseorang
menjadi anggota suatu asosiasi adalah sebab kepentingan yang ingin
dicapai melalui organisasi itu.
3. Macam-macam Pranata Sosial
Dr. Koentjaraningrat membagi lembaga sosial atau pranata-pranata
sosial/kemasyarakatan menjadi 8 macam sebagai berikut.
a. Pranata yang memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah (scientific
institutions).
Contoh: Metode ilmiah, penelitian, pendidikan ilmiah, dan lain-lain.
b. Pranata yang memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia,
menyatakan rasa keindahan dan rekreasi (aesthetic and recreational
institutions).
Contoh: Seni rupa, seni drama, sport, dan lain-lain.
132

c. Pranata yang memiliki tujuan memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan
(Kinship) atau domestic institutions.
Contoh: Pertunangan, perkawinan, perceraian, dan lain-lain.
d. Pranata yang memiliki tujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mata
pencaharian tertentu (economic institutions).
Contoh: Pertanian, peternakan, perburuhan, industri, dan lain-lain.
e. Pranata yang memiliki tujuan memenuhi kebutuhan penerangan, dan
pendidikan (educational institutions).
Contoh: TK, SD, SMP, SMA, Pondok Pesantren, dan lain-lain.
f. Pranata yang memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam
hubungannya dengan Tuhan atau alam gaib (religious institutions).
Contoh: Gereja, masjid, doa, kenduri, dan lain-lain.
g. Pranata yang memiliki tujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk
mengatur kehidupan kelompok atau negara (political institutions).
Contoh: Pemerintahan demokrasi, kehakiman, kepartaian, kepolisian,
adat, tokoh masyarakat, dan sebagainya.
h. Pranata yang memiliki tujuan mengurus kebutuhan jasmani manusia (consultive
institutions).
Contoh: Pemeliharaan kecantikan, kesehatan, kedokteran, dan lain-
lain.
Gambar 6.1
Polisi adalah pelindung masyarakat tanpa membedakan pangkat dan jabatan mereka.
(Sumber: Radar Jogja, 22 April 2006)

133
K ata Kunci
Pranata sosial terdapat dalam setiap masyarakat, baik masyarakat
sederhana atau masyarakat kompleks atau masyarakat modern
karena pranata sosial adalah tuntutan absolut untuk mengatur
suatu masyarakat atau komunitas.

Sumber : Sosiologi SMA Kelas X

Tidak ada komentar:

Posting Komentar