Sabtu, 10 Oktober 2015
Jenis-Jenis Media Sosialisasi Dan Peranan Masing-Masing
1. Jenis-jenis Media Sosialisasi dan Peranannya
Proses sosialisasi itu terjadi dalam institusi sosial atau kelompok dalam
masyarakat. Di antara kelompok masyarakat itu yang berperanan
penting dalam sosialisasi anak, yaitu keluarga, teman sepermainan, sekolah,
lingkungan kerja, media massa, dan lain-lain.
a. Keluarga
Keluarga memiliki fungsi dan pengawasan sosial. Keluarga
memberi pengertian kepada anak mengenai peranannya, baik dalam
keluarga atau di luar keluarga atau dalam masyarakat. Karena
seseorang dalam berhubungan selalu dengan orang lain, dan dalam
hubungan itu diperlukan kebiasaan yang sudah teratur. Misalnya cara
makan, cara berpakaian, cara dan waktu untuk tidur agar tetap sehat
dan segar. Anak perlu dilatih mengadakan hubungan baik dengan
orang lain dalam keluarga seperti dengan ibu, ayah, nenek, dan dengan
saudara-saudaranya yang lebih tua atau lebih muda. Demikian juga
dengan orang lain di luar keluarganya. Hubungan itu harus
90
dilandasi dengan pola-pola tertentu yang teratur, berdasar perasaan
dan kewenangan dalam peranan, bahwa setiap posisi mempunyai hak dan
kewajiban tertentu. Pengertian ini sangat diperlukan anak bila kelak
sudah terjun di masyarakat, dan mengadakan hubungan dengan
kelompok yang lebih besar di luar keluarganya. Pengawasan terhadap
kelakuan dan pribadi anak sangat penting.
Kalau terjadi gejala yang menyimpang dari pola-pola yang ditentukan
maka sebaiknya orang tua cepat memperingatkan dan berusaha
mengembalikannya ke jalan yang benar. Pengawasan sosial tidak dapat
berdaya guna dan berhasil guna, kalau pihak keluarga atau orang tua
tidak memberi teladan baik.
b. Teman Sepermainan
Teman sepermainan sangat penting juga dalam rangka sosialisasi
atau pembentukan kepribadian anak. Mempersamakan diri sendiri
dengan teman sepermainan adalah salah satu mekanisme penting
di dalam perkembangan tingkah laku. Mereka saling meniru dan selalu
belajar dari segala apa yang dilihatnya dari teman sepermainannya
yang biasanya berusia sebaya. Kemudian timbullah kesadaran dalam
diri anak mengenai orang lain di sekitarnya. Pada saat itulah kehadiran
dan pembentukan kepribadian dimulai. Mempersamakan diri sendiri
dengan orang lain adalah salah satu mekanisme penting dalam
perkembangan yang terus-menerus dari tingkah laku manusia.
Gambar 4.2
Teman sepermainan biasanya berusia sebaya.
(Sumber: Kompas, 25 April 2006)
91
Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya mengenai kedirian
sebagai berikut.
1) Cooley, mengemukakan bahwa kedirian yang objektif banyak
diperoleh dari orang lain;
2) Frend, mengingatkan pada suatu kenyataan bahwa kedirian itu
boleh dikatakan sebagai hasil konflik yang terus-menerus dialami
seseorang dengan lingkungan sosialnya;
3) Goffman salah seorang tokoh kontemporer mengalihkan kedirian
dengan kepribadian. Kepribadian itu terbentuk dan mengalami
perubahan sewaktu proses sosialisasi berlangsung; dan
4) Mead mengemukakan bahwa kedirian itu mempunyai suatu aspek
kreatif dan spontan.
Faktor-faktor penting yang mempengaruhi pembentukan kepribadian
sebagai berikut.
1) Lingkungan geografis menimbulkan pengalaman-pengalaman yang
berbeda pada seseorang dalam menyelaraskan dirinya terhadap
keadaan alam.
2) Lingkungan kebudayaan menyebabkan partisipasi yang berbeda-beda
coraknya di dalam lingkungan kebudayaan secara menyeluruh.
3) Warisan biologis menimbulkan faktor-faktor variasi individu dalam
hal mentalis, tampang jasmani, dan kematangan pribadi.
4) Lingkungan sosial menyebabkan partisipasi yang berlainan
coraknya di dalam kehidupan kelompok.
c. Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah sangat memiliki pengaruh terhadap pembentukan
kepribadian anak. Di lingkungan sekolah para murid dapat lebih
berkembang ilmu pengetahuan dan keterampilannya melalui mata
pelajaran bermacam-macam bidang studi yang diajarkan oleh bapak/ibu guru.
d. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja seseorang dapat membentuk kepribadian seseorang.
Proses sosialisasi itu dapat pula berlangsung pada lingkungan
kerja dari masing-masing individu misalnya: di lingkungan ABRI,
pedagang, pengusaha, nelayan, buruh, dan lain-lain.
e. Media Massa, Media Cetak, dan Media Komunikasi
Pada masa seperti sekarang ini, sebagian besar proses sosialisasi
dilaksanakan atau menggunakan media massa yang terdiri dari media
cetak dan media komunikasi. Lewat media cetak seperti majalah-
92
majalah, surat kabar, terjadi proses sosialisasi antar-individu. Begitu
pula lewat media komunikasi seperti lewat radio dan televisi, proses
sosialisasi dapat berlangsung.
2. Metode yang Digunakan untuk Mempengaruhi Sosialisasi
Ada bermacam-macam metode yang digunakan oleh masyarakat atau orang
dewasa dalam mempengaruhi proses sosialisasi anak. Pada prinsipnya
proses sosialisasi dapat digolongkan dalam dua kategori sebagai berikut.
a. Metode Ganjaran dan Hukuman
Tingkah laku anak baik, mendapatkan ganjaran. Ganjaran itu
dapat bersifat materiil berupa benda-benda, atau dapat pula bersifat
nonmateriil misalnya pujian, hak-hak khusus, dan lain-lain, sedangkan
tingkah laku anak yang tidak baik atau tercela, memperoleh hukuman.
Hukuman dapat berupa hukuman badan, misalnya pukulan. Dapat
pula hukuman sosial, misalnya diasingkan atau dikucilkan. Dengan
hukuman, anak menjadi sadar bahwa tingkah lakunya tidak baik dan
ditolak oleh masyarakat. Sebaliknya dengan ganjaran, anak menjadi
sadar bahwa tingkah lakunya baik, terpuji, dan diterima oleh orang
lain. Dengan proses ganjaran dan hukuman ini secara perlahan-lahan
dalam diri anak tumbuh kesadaran nilai-nilai dan norma-norma sosial.
b. Metode Pemberian Contoh
Dengan pemberian contoh itu akan terjadi proses imitasi (peniruan)
tingkah laku dan sifat-sifat orang dewasa oleh anak. Proses imitasi
dapat terjadi secara sadar, dapat pula tidak disadari.
Proses imitasi itu berhubungan erat dengan proses identifikasi.
Dengan identifikasi anak menyatukan diri secara psikis dengan orang
lain dan anak berusaha meniru seperti orang lain.
3. Proses Belajar Sosial
Yang dimaksud proses belajar sosial adalah berlangsungnya kegiatan
individu dalam proses belajar sosial untuk mempelajarimacam -macam
peranan sosial. Yang disebut peranan sosial adalah tingkah laku yang
diharapkan dari seseorang oleh kelompoknya, di mana tingkah laku itu
ditentukan oleh kelompok atau kebudayaan. Peranan sosial dilakukan oleh
orang-orang yang memiliki posisi yang sangat diharapkan oleh anggota
masyarakat lain.
Contoh:
a. Peranan sosial guru menimbulkan harapan untuk murid-muridnya.
b. Peranan orang tua menimbulkan harapan anak-anaknya.
c. Peranan sosial pemimpin perusahaan menimbulkan harapan bagi
karyawan-karyawannya.
93
Masing-masing individu dalam masyarakat dapat memainkanmacam -
macam peranan sosial, peranan sebagai orang tua, warga negara, anggota
kelompok agama, pekerja anggota partai politik, dan sebagainya.
Peranan sosial itu akan berkembang sesuai dengan keadaan dan
perkembangan individu dalam masyarakat.
K ata Kunci
Jenis-jenis media sosialisasi yang berperan dalam sosialisasi anak
adalah keluarga, teman sepermainan, lingkungan sekolah, lingkungan
kerja, media massa, media cetak, dan media komunikasi.
Tugas
Datanglah ke perpustakaan dan carilah buku sosiologi sebagai
acuan. Untuk mengupas metode Sosiologi, ada dua metode dalam
mempengaruhi proses sosialisasi.
1. Cobalah bandingkan perbedaan antara metode ganjaran dan
hukuman dengan metode pemberian contoh!
2. Jelaskan baik dan buruknya kedua metode itu menurut
pendapat Anda!
Diskusikan di depan kelas. Kumpulkan hasil diskusi kepada
bapak/ibu guru untuk dinilai!
Sumber : Sosiologi SMA Kelas X
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar