Sabtu, 10 Oktober 2015

Kebudayaan Dan Pengaruhnya Terhadap Kepribadian




Koentjaraningrat menyebutkan bahwa kata kebudayaan berasal dari kata
Sanskerta buddhayah yang adalah bentuk jamak dari kata buddhi yang
berarti budi atau akal. Jadi, dapat dikatakan kebudayaan bisa diartikan
sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Koentjaraningrat menyatakan
kepribadian adalah watak khas seseorang yang tampak dari luar sehingga
orang luar memberikan padanya suatu identitas khusus. Identitas khusus
tersebut diterima dari warga masyarakatnya. Jadi, terbentuknya kepribadian
94

dipengaruhi oleh kebudayaan. Kepribadian suatu individu dipengaruhi oleh
nilai-nilai dan norma-norma dalam sistem budaya dan juga sistem sosial yang telah
diserap ke dalam dirinya melalui proses sosialisasi dan proses pembudayaan
selama hidup sejak masa kecilnya.
1. Definisi Kebudayaan
Berikut ini definisi kebudayaan menurut para ahli.
- E.B. Taylor
Suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan,
seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan
lainnya yang dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
- Kluckhohn dan Kelly
Semua rancangan hidup yang tercipta secara historis, baik yang
eksplisit atau implisit, rasional, irasional, yang ada pada suatu
waktu sebagai pedoman yang potensial untuk perilaku manusia.
- Kroeber
Keseluruhan realita gerak, kebiasaan, tata cara, gagasan, dan nilai-nilai
yang dipelajari dan diwariskan, dan perilaku yang ditimbulkannya.
- Herskovits
Bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia.
- Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi
Semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
- Koentjaraningrat
Keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam
rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan
belajar.
2. Wujud Kebudayaan dan Unsur Kebudayaan
J.J. Hoenigman membedakan ada tiga wujud kebudayaan sebagai berikut.
a. Gagasan
Wujud ideal kebudayaan yang berupa kumpulan ide-ide, gagasan,
nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya. Sifatnya abstrak,
tidak dapat diraba, dan tidak dapat disentuh. Wujud kebudayaan ini
terletak di alam pikiran warga masyarakat itu. Jika masyarakat
tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan maka
lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-
buku hasil karya para penulis.
Zaman sekarang kebudayaan ideal banyak juga yang tersimpan di
dalam arsip, disket, compact disc, microfilm, pita komputer, dan lain-lain.

95
b. Aktivitas
Wujud kebudayaan sebagai suatu aktivitas serta tindakan berpola
dari manusia di masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan
sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia
yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan
manusia lainnya.
c. Artefak
Wujud kebudayaan fisik yang paling konkret berupa hasil dari
aktivitas, perbuatan, dan karya manusia di masyarakat berupa benda-
benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.
Koentjaraningrat dengan mengacu pada pendapat Kluckhohn
menggolongkan unsur-unsur pokok yang ada pada tiap kebudayaan
dunia sebagai berikut.
1) Bahasa
2) Sistem pengetahuan
3) Organisasi sosial
4) Sistem peralatan hidup dan teknologi
5) Sistem mata pencaharian hidup
6) Sistem religi
7) Kesenian
Tiap-tiap unsur kebudayaan universal itu menjelma dalam ketiga
wujud kebudayaan di atas, yakni gagasan, aktivitas, dan artefak.
3. Komponen Kebudayaan
Berdasarkan wujudnya kebudayaan dapat digolongkan atas dua
komponen sebagai berikut.
a. Kebudayaan Material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang
nyata dan konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah
temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi,
seperti mangkuk tanah liat, perhiasan, senjata, dan lain-lain.
Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi,
pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, dan gedung.
b. Kebudayaan Nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial, yaitu ciptaan-ciptaan abstrak yang
diwariskan dari generasi ke generasi. Inilah denyut nadi kehidupan sosial.
96

4. Kebudayaan dan Pengaruhnya Terhadap Kepribadian (Watak Individu)
Kebudayaan adalah karakter suatu masyarakat dan bukan
karakter individual. Semua yang dipelajari dalam kehidupan sosial dan
diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya merupakan
kebudayaan.
Kebudayaan tidak bisa lepas dari kepribadian individu melalui suatu
proses belajar yang panjang.
Dalam proses belajar yang disebut sosialisasi itu, kepribadian individu
pasti juga memiliki pengaruh pada perkembangan kebudayaan itu
secara keseluruhan. Gagasan-gagasan, tingkah laku, atau tindakan manusia
itu ditata, dikendalikan, dan dimantapkan pola-polanya oleh bermacam-macam sistem
nilai dan norma di masyarakatnya.
Sebaliknya, kebudayaan di masyarakat turut memberikan sumbangan
pada pembentukan kepribadian seseorang. Kepribadian suatu individu
masyarakat, meskipun berbeda-beda distimulasi dan dipengaruhi oleh
nilai-nilai dan norma-norma dalam sistem budaya dan juga oleh sistem
sosial yang sudah diinternalisasinya melalui proses sosialisasi dan proses
pembudayaan selama hidup sejak masa kecilnya sampai tua.
Kepribadian ada yang selaras dan ada yang tidak selaras dengan
lingkungan alam serta sosial. Pembentukan watak banyak dipengaruhi
oleh pengalamannya saat sebagai anak-anak yang berada dalam asuhan
orang-orang terdekat di lingkungannya, yaitu ayahnya, ibunya, kakaknya,
dan individu lainnya yang berada di sekelilingnya.
Suatu kebudayaan sering memancarkan suatu watak khas tertentu
yang tampak dari luar. Watak inilah yang terlihat oleh orang asing. Watak khas
itu sering tampak pada gaya tingkah laku masyarakatnya, kegemaran-
kegemaran mereka, dan bermacam-macam benda budaya hasil karya mereka.
K ata Kunci
Kebudayaan di masyarakat turut memberikan sumbangan dalam
pembentukan kepribadian seseorang, antara lain melalui nilai-nilai,
norma-norma dalam sistem budaya setempat.

Sumber : Sosiologi SMA Kelas X

Tidak ada komentar:

Posting Komentar